Skip to main content

DRAWING CHALLENGE!

Ini adalah video Drawing Challange ku yang ke-2, setelah Drawing Challange menggambar dalam satu menit, kali ini adalah menggambar mulai dari bagian mata! Biasanya aku menggambar mulai dari bentuk wajah soalnya :D Ini videonya :P


Untuk Drawing Challenge yang pertama, bisa klik dibawah :)


Sebenarnya, video ini sudah kurekam sejak bulan Januari lalu, tapi akhirnya baru ku upload bulan ini ^^ dikarenakan saat awal-awal tahun 2015, banyak try out dan ujian yang harus dijalani. Dan, sekarang, memang sudah liburan, tapi aku masih harus belajar IELTS untuk hari Sabtu minggu depan! Aku harus semakin rajin belajarnya, dan karena itu, untuk minggu depan, aku akan absen dulu dari YouTube dan blog ini :) But don't worry, setelah IELTS selesai, aku akan segera kembali! Yeah! Oya, maaf yah kemarin Kamis aku juga nggak update soal coming soon video, karena saat itu aku juga masih bingung mau upload apa :P hehehe. Semoga video ini bisa menghibur kalian :P
Nah, sekarang mengenai kamera, memang kualitas di video kali ini sedikit berbeda, di akhir video terutama. Karena aku menggunakan kamera lain. Soalnya, kamera yang biasanya sudah sedikit ada penampakan garis-garisnya (bisa dilihat di videoku sebelumnya), dan maka dari itu, aku menggunakan kamera lain untuk sementara ini :) Semoga bulan depan aku sudah dapet kamera baru ya! :D jadi bisa bikin video yang makin keren-keren buat kalian tentunya!
Oke, sekarang, mengenai video baruku, yaitu tantangan menggambar orang mulai dari mata. Yah, karena aku biasanya menggambar dari bentuk wajah, jadi challenge ini benar-benar tantangan buatku. Mungkin di lain waktu aku akan membuat challenge lain? :) ditunggu saja!
Sampai disini dulu artikel kali ini (kok kayak surat yah?), sampai ketemu dua minggu lagi! :)
Have a nice day!~







Subscribe to my YouTube channel --> click here! :)

Comments

Popular posts from this blog

Day 29: Who and What Adds Meaning

Who and what adds meaning to your life. Agustus, 2023 Tentunya sulit untuk menunjuk hanya satu orang saja. Orang-orang disekitarku selalu menambah meaning dalam hidupku. Sebagian besar datang dan pergi, terkadang kembali, kemudian hilang lagi. Apalagi semakin dewasa dan bertambah usia, sepertinya teman-teman semakin punya kesibukan. Termasuk aku sendiri. Jadi ujung-ujungnya hanya menyapa tipis-tipis di media sosial. Tapi nggak apa-apa, meskipun begitu, aku percaya setiap orang memiliki “fungsi”-nya masing-masing dalam hidupku. Mungkin aku nggak sadar makna kehadirannya pada waktu itu dan baru ngeh setelah beberapa tahun berlalu, atau mungkin saat ini sudah nggak ngobrol, tapi masih terkadang kontakan sedikit-sedikit. Ada banyak faktor yang menentukan peran seseorang dalam hidupku. Jadi, jika ditanya ‘siapa’, tentunya tergantung dari musim hidup yang sedang kujalani. Setiap musim, pemerannya berbeda-beda. Aku hampir selalu belajar sesuatu dari setiap orang yang kutemui, dan sedikit demi...

Terus dan terus.

Kemana hidup ini harus kubawa? Kekecewaan datang dan pergi. Begitu pula kecintaan. Yang mana yang harus kupercaya? Ada keputusan, ada ketakutan. Ada komitmen, ada kebingungan. Dimana ada harapan, disitu ada kekecewaan. Dimana ada tekad, disitu ada godaan. Dimana ada kekecewaan, disitu ada harapan. Akankah aku bertahan? Berapa lama harus aku bertahan? Berapa lama harus aku percaya? Tujuh kali tujuh ratus tujuh puluh tujuh? Sampai jelas. Sampai mati dan hidup lagi. Sampai nyata.

Suka Duka Anak Kos

Anak kos. Pasti banyak diatara kamu yang ngekos di kota atau negeri lain. Entah untuk SMA, atau perguruan tinggi. Hari ini, aku mau membahas suka-dukaku jadi mahasiswi di negeri lain, dalam hal tinggal sebagai anak kos. Untuk memulainya, kuceritakan terlebih dahulu gambaran tentang kos-kosan ku. Aku tinggal di sebuah apartemen di daerah Novena. Sekitar 8-10 menit berjalan kaki dari stasiun MRT. Disini, aku menyewa sebuah kamar untuk kutinggali sendiri. Tidak ada tuan rumah, hanya ada teman-teman serumah. Tapi sekitar tiga hari sekali, akan ada pembantu yang membersihkan rumah dan mengurus cucian baju. Nah, teman-teman serumahku ini ada yang berasal dari sesama Indonesia, ada juga yang dari Filipina. Karena akomodasi di Singapura lumayan mahal, apalagi daerah Novena, jadi aku menyewa kamar yang tidak ada WC-nya. Alias berbagi WC dengan teman serumah. Nah, mari kita mulai. Lagi asyik-asyiknya ngerjain tugas, tiba-tiba mesin cucinya berbunyi. Menandakan bahwa cucian telah selesai d...