Oke, jadi ini masih kesan-kesan awalku aja, yah :D untuk perkembangan selanjutnya, ikuti terus saja blog ini ;) hehe.
Kesan pertama sampai Singapura, keren!! Bandaranya masih seperti dulu kerennya. Pokoknya keren dah. Lalu saat masuk transportasi umumnya, MRT, kesannya dingin. Sebagian besar orang pegang hp di tempat-tempat umum seperti MRT, bus, dan sebagainya. Termasuk saat sedang jalan kaki. Kesan berikutnya, minimarketnya. Saat itu hari Jumat, 2 Oktober 2015, dimana aku pergi ke 7eleven (disingkat 'sevel') untuk membeli SIM Card untuk HPku. Disana aku dijelaskan dengan sabar mengenai brand SIM Card yang kupilih, bagaimana cara berlangganan paket ini-itu, dan lain-lain, pokoknya yang dasar-dasar. Petugas ini lumayan sabar, lho. Hehehe. Lalu kesan berikutnya adalah hotelnya. Begitu sampai Singapura, aku sempat menginap beberapa malam di Singapura. Tentu saja, karena keramahan dalam servis hotel termasuk bisnis, jadi aku menilai hotel di Singapura cukup baik. Kemudian kesan mengenai mall-mall di Singapura, ramai. Ya iyalah, ya. Hehehe. Atau bisa dibilang unik? Karena aku menemukan sebuah mall dengan tema anak-anak, termasuk toko-toko di dalamnya. Mungkin buat kalian yang mau mampir ke Singapura, bolehlah coba mampir di mall ini :) namanya United Square.
Ada juga mall bertema olahraga, sampai ada lapangan basket di halaman mall ini. Namanya Velocity, persis di sebelah MRT Novena.
Lalu hmm.. Apa lagi ya? Sepertinya cukup itu dulu kesan-kesan awalku pada Singapura.
Sekarang, aku ingin menceritakan pengalamanku menjadi mahasiswa baru di Singapura. Saat itu tanggal 5 Oktober 2015, dimana aku harus ke kampus untuk melakukan pendaftaran ulang, dan mengambil buku-buku yang akan kugunakan. Dan aku nggak menyangka kalau ternyata bakal disuruh langsung masuk kelas, pelajaran! Geez, kupikir bakal ada orientasi dan pengenalan-pengenalan kampus atau gimana. Hahaha. Lalu beranjak ke teman-teman di kampus. Hmm... Overall, biasa saja sih temen-temennya. Cuma dari macam-macam negara aja. Di jurusan yang kuambil, sebagian besar teman-teman berasal dari China. Ada juga dari Korea, Vietnam, dan tentu saja Indonesia. Aku sedikit bersyukur karena dosennya nggak ngomong Bahasa Mandarin. Padahal rata-rata orang di kelasku bisa Bahasa Mandarin. Dosennya jelasin pakai Bahasa Inggris. Oya, ada juga Singaporean (orang Singapura) yang kuliah disini. Aku sering kagum sama orang Singapura, karena mereka rata-rata hampir bisa tiga bahasa, Mandarin, Inggris, dan Melayu. Oh, aku juga sering melongo lihat teman-teman yang saling ceriwis ngomong dalam Bahasa Mandarin, dan setelah mereka selesai ngobrol aku pasti bilang, "what?", dan mendengarkan penjelasan mereka. Yah, proses kerja kelompok memang jadi nggak secepat dan semudah saat di Indonesia dulu, karena kendala bahasa tentunya. Tapi, kesenangan dan keseruan saat diskusi masih terasa banget, kok. Hehehe. Rasanya kalau tinggal disini, aku jadi otomatis berpikir dalam Bahasa Inggris, dan seketika menyusun kata dalam Bahasa Inggris. Pastinya nggak cuma di Singapura, kalau kalian tinggal di Australia, Kanada, Amerika, New Zealand, atau manapun pasti akan 'terpaksa' berpikir dan mencerna dalam Bahasa Inggris. Demikian juga bahasa-bahasa lain, tinggal di Jepang, berpikir Bahasa Jepang, tinggal di Korea, berpikir Bahasa Korea, sepertinya itulah yang terjadi :P
Nah, itulah kesan pertama dan pengalaman pertama sebagai mahasiswa di Singapura. Semoga kalian terhibur! Selamat malam!
Kesan pertama sampai Singapura, keren!! Bandaranya masih seperti dulu kerennya. Pokoknya keren dah. Lalu saat masuk transportasi umumnya, MRT, kesannya dingin. Sebagian besar orang pegang hp di tempat-tempat umum seperti MRT, bus, dan sebagainya. Termasuk saat sedang jalan kaki. Kesan berikutnya, minimarketnya. Saat itu hari Jumat, 2 Oktober 2015, dimana aku pergi ke 7eleven (disingkat 'sevel') untuk membeli SIM Card untuk HPku. Disana aku dijelaskan dengan sabar mengenai brand SIM Card yang kupilih, bagaimana cara berlangganan paket ini-itu, dan lain-lain, pokoknya yang dasar-dasar. Petugas ini lumayan sabar, lho. Hehehe. Lalu kesan berikutnya adalah hotelnya. Begitu sampai Singapura, aku sempat menginap beberapa malam di Singapura. Tentu saja, karena keramahan dalam servis hotel termasuk bisnis, jadi aku menilai hotel di Singapura cukup baik. Kemudian kesan mengenai mall-mall di Singapura, ramai. Ya iyalah, ya. Hehehe. Atau bisa dibilang unik? Karena aku menemukan sebuah mall dengan tema anak-anak, termasuk toko-toko di dalamnya. Mungkin buat kalian yang mau mampir ke Singapura, bolehlah coba mampir di mall ini :) namanya United Square.
Sumber: images.google.com |
Ada juga mall bertema olahraga, sampai ada lapangan basket di halaman mall ini. Namanya Velocity, persis di sebelah MRT Novena.
Sumber: images.google.com |
Lalu hmm.. Apa lagi ya? Sepertinya cukup itu dulu kesan-kesan awalku pada Singapura.
Sekarang, aku ingin menceritakan pengalamanku menjadi mahasiswa baru di Singapura. Saat itu tanggal 5 Oktober 2015, dimana aku harus ke kampus untuk melakukan pendaftaran ulang, dan mengambil buku-buku yang akan kugunakan. Dan aku nggak menyangka kalau ternyata bakal disuruh langsung masuk kelas, pelajaran! Geez, kupikir bakal ada orientasi dan pengenalan-pengenalan kampus atau gimana. Hahaha. Lalu beranjak ke teman-teman di kampus. Hmm... Overall, biasa saja sih temen-temennya. Cuma dari macam-macam negara aja. Di jurusan yang kuambil, sebagian besar teman-teman berasal dari China. Ada juga dari Korea, Vietnam, dan tentu saja Indonesia. Aku sedikit bersyukur karena dosennya nggak ngomong Bahasa Mandarin. Padahal rata-rata orang di kelasku bisa Bahasa Mandarin. Dosennya jelasin pakai Bahasa Inggris. Oya, ada juga Singaporean (orang Singapura) yang kuliah disini. Aku sering kagum sama orang Singapura, karena mereka rata-rata hampir bisa tiga bahasa, Mandarin, Inggris, dan Melayu. Oh, aku juga sering melongo lihat teman-teman yang saling ceriwis ngomong dalam Bahasa Mandarin, dan setelah mereka selesai ngobrol aku pasti bilang, "what?", dan mendengarkan penjelasan mereka. Yah, proses kerja kelompok memang jadi nggak secepat dan semudah saat di Indonesia dulu, karena kendala bahasa tentunya. Tapi, kesenangan dan keseruan saat diskusi masih terasa banget, kok. Hehehe. Rasanya kalau tinggal disini, aku jadi otomatis berpikir dalam Bahasa Inggris, dan seketika menyusun kata dalam Bahasa Inggris. Pastinya nggak cuma di Singapura, kalau kalian tinggal di Australia, Kanada, Amerika, New Zealand, atau manapun pasti akan 'terpaksa' berpikir dan mencerna dalam Bahasa Inggris. Demikian juga bahasa-bahasa lain, tinggal di Jepang, berpikir Bahasa Jepang, tinggal di Korea, berpikir Bahasa Korea, sepertinya itulah yang terjadi :P
Nah, itulah kesan pertama dan pengalaman pertama sebagai mahasiswa di Singapura. Semoga kalian terhibur! Selamat malam!
Comments
Post a Comment