Skip to main content

Tema Blog Favorit?

Sumber: images.google.com

Travel!

Gue paling sering bukain blog tentang travel. Mulai dari yang travel keliling Indonesia atau yang keliling Eropa, gue pernah bukain blog-nya. Baru-baru ini gue bahkan nemuin satu travel blogger baru asal Knetucky, AS. Sepertinya baru membangun karirnya tahun ini, namanya Ashley (kalian bisa lihat blog-nya disini).

Semakin gue baca travel blogs, gue semakin merasa kalo pekerjaan sebagai travel blogger itu sangat nggak mudah, just like any other jobs. Semua punya tantangan tersendiri, dan sebagai travel blogger, nampaknya mereka harus merangkap semuanya seorang diri atau jika bersama pasangan/keluarganya, mereka harus berkoordinasi sendiri, mulai dari pembuatan itinerary, booking, packing, journaling, writing, editing, dan banyak dari mereka yang merangkap sebagai seleb insta juga, which means mereka harus memiliki skill dalam fotografi juga. Especially mereka yang baru memulai karirnya sebagai travel blogger.

Dari pengalaman gue jalan-jalan, gue merasa membagi waktu buat travel dan menulis itu sama sekali nggak mudah, apalagi sebagai cewe, gue punya waktu ekstra buat bersiap-siap di pagi hari dan di malam hari sebelum istirahat. Semakin sedikit waktu yang bisa gue dedikasikan buat menulis di kala traveling. Nevertheless, banyak orang yang telah berhasil menjalankannya. Bisa kunilai, pastilah mereka memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi.

Banyak yang bisa kupelajari dari blog-blog itu, dan itulah mengapa gue suka dengan blog yang bertemakan travel. Juga, karena dengan membaca tulisan mereka, gue seperti terbang ke negeri tempat si penulis itu berada. Seru, gitu. Seperti pelarian sejenak sebelum kembali pada aktivitas gue. Oh, dan satu lagi hal yang gue suka tentang travel blogs, yaitu karena rata-rata penulisnya memiliki karakter yang kuat, dan itu yang ingin gue pelajari dari mereka, karena di mata gue, mereka punya kepercayaan yang kuat tentang apa yang mereka lakukan dan mereka tahu apa yang mereka mau. Or is it just them trying to build such public image? I don't know. I just want to learn about how they work on what they do.

So, demikian postingan gue hari ini buat blog challenge yang ke-2! Just share about what you guys think in the comments section below! :)

Sampe ketemu di postingan besok!










Comments

Popular posts from this blog

Day 29: Who and What Adds Meaning

Who and what adds meaning to your life. Agustus, 2023 Tentunya sulit untuk menunjuk hanya satu orang saja. Orang-orang disekitarku selalu menambah meaning dalam hidupku. Sebagian besar datang dan pergi, terkadang kembali, kemudian hilang lagi. Apalagi semakin dewasa dan bertambah usia, sepertinya teman-teman semakin punya kesibukan. Termasuk aku sendiri. Jadi ujung-ujungnya hanya menyapa tipis-tipis di media sosial. Tapi nggak apa-apa, meskipun begitu, aku percaya setiap orang memiliki “fungsi”-nya masing-masing dalam hidupku. Mungkin aku nggak sadar makna kehadirannya pada waktu itu dan baru ngeh setelah beberapa tahun berlalu, atau mungkin saat ini sudah nggak ngobrol, tapi masih terkadang kontakan sedikit-sedikit. Ada banyak faktor yang menentukan peran seseorang dalam hidupku. Jadi, jika ditanya ‘siapa’, tentunya tergantung dari musim hidup yang sedang kujalani. Setiap musim, pemerannya berbeda-beda. Aku hampir selalu belajar sesuatu dari setiap orang yang kutemui, dan sedikit demi...

Terus dan terus.

Kemana hidup ini harus kubawa? Kekecewaan datang dan pergi. Begitu pula kecintaan. Yang mana yang harus kupercaya? Ada keputusan, ada ketakutan. Ada komitmen, ada kebingungan. Dimana ada harapan, disitu ada kekecewaan. Dimana ada tekad, disitu ada godaan. Dimana ada kekecewaan, disitu ada harapan. Akankah aku bertahan? Berapa lama harus aku bertahan? Berapa lama harus aku percaya? Tujuh kali tujuh ratus tujuh puluh tujuh? Sampai jelas. Sampai mati dan hidup lagi. Sampai nyata.

Suka Duka Anak Kos

Anak kos. Pasti banyak diatara kamu yang ngekos di kota atau negeri lain. Entah untuk SMA, atau perguruan tinggi. Hari ini, aku mau membahas suka-dukaku jadi mahasiswi di negeri lain, dalam hal tinggal sebagai anak kos. Untuk memulainya, kuceritakan terlebih dahulu gambaran tentang kos-kosan ku. Aku tinggal di sebuah apartemen di daerah Novena. Sekitar 8-10 menit berjalan kaki dari stasiun MRT. Disini, aku menyewa sebuah kamar untuk kutinggali sendiri. Tidak ada tuan rumah, hanya ada teman-teman serumah. Tapi sekitar tiga hari sekali, akan ada pembantu yang membersihkan rumah dan mengurus cucian baju. Nah, teman-teman serumahku ini ada yang berasal dari sesama Indonesia, ada juga yang dari Filipina. Karena akomodasi di Singapura lumayan mahal, apalagi daerah Novena, jadi aku menyewa kamar yang tidak ada WC-nya. Alias berbagi WC dengan teman serumah. Nah, mari kita mulai. Lagi asyik-asyiknya ngerjain tugas, tiba-tiba mesin cucinya berbunyi. Menandakan bahwa cucian telah selesai d...