Write about a friend who never left your side.
(Iya, aku tahu eyeliner-ku gak simetri) |
Teman... Teman hidup boleh kan?
Sahabat terbaikku, selain keluargaku, adalah mas patjar. Si super sabar, yang siap menjawab segala pertanyaanku, mendengarkan segala keluh kesahku, dan sahabat yang jujur ketika aku mulai bertindak yang diluar batas "wajar". Seperti sebuah ayat dalam Kitab Suci:
Proverbs 27:17
Iron is sharpened by iron; one person sharpens another.
Tidak sekadar berbincang dan berdiskusi, namun kita juga dapat "menajamkan" cara pikir dan wawasan masing-masing.
Kalo diminta ngobrol tentang sahabatku ini, mungkin kita bahas awal mulanya saja. Kita nggak pernah satu kota, nggak pernah satu kampus, apalagi satu kelas. Tapi kok bisa kenal dekat?
Bermula dari aku yang sedang doyan main game yang judulnya Werewolf di Telegram. Aku dan teman-temanku bermain bersama di sebuah grup. Namun tiba-tiba ada masalah, dan akhirnya salah satu temanku mengundang calon sahabatku ini masuk ke grup untuk bantu memperbaiki issue tersebut.
Setelah masalahnya selesai, karena orang ini sudah dimasukin grup, jadi akhirnya kita main bareng juga. Lama-lama kita jadi ngobrol bareng, lalu nyelip jadi private chat, dan kita jadi ngobrol banyak topik sendiri. Itu tujuh tahun yang lalu. He is still my best friend to this day.
Kalo dikilas balik, ternyata sudah cukup lama juga kita kenal satu sama lain. Sudah banyak berubah juga kepribadian kita. Aku yang dulunya baru mulai mengenal dunia kerja, aku cukup cerewet dan cenderung banyak mengeluh, bak anak kecil yang entitled. Untungnya, karena orang yang dulu teman dekatku ini super sabar, dia selalu berusaha mendengarkan dan menyemangatiku. Kalo dia gak peduli, gak tahu sudah sejak kapan dia bakal kacangin aku.
So yes, mas patjar ini bisa aku klasifikasi sebagai teman yang tidak pernah meninggalkanku. Yang gak hanya sekedar "ada" dan mendengar keluh kesah, tapi juga sahabat yang bisa menantangku untuk berkembang menjadi lebih baik, dan membantuku di sepanjang perjalanan.
Comments
Post a Comment