Skip to main content

Day 28: Where to Travel Next

Where do you wish to travel next?

Image by pikisuperstar on Freepik

Ada banyak negara yang ingin kukunjungi. Jika harus memilih, dengan kondisi uang dan waktu tidak menjadi masalah, aku akan memilih: Israel.

Tujuannya untuk ziarah, bonus jalan-jalan. Aku selalu memiliki curiosity khusus tentang kepercayaanku. Mempunyai kesempatan untuk mempelajari dan mendatangi tempat-tempat suci secara langsung adalah salah satu keinginanku. Akan lebih mantap kalo bisa sekaligus jalan-jalan dari Maroko, mampir ke salah satu gurun pasir terbesar di dunia untuk mungkin berkemah dan melihat bintang-bintang saat malam, kemudian dilanjutkan ke Algeria dan Tunisia, melihat berbagai bangunan-bangunan kuno, lalu Mesir, tentu saja mampir ke piramida yang terkenal itu, kemudian Israel untuk ziarah, dan berakhir di Jordan.

Tapi, jika mau lebih realistis, dengan pertimbangan waktu dan uang, sepertinya saat ini New Zealand yang lebih masuk akal. Karena lokasiku saat ini lebih dekat untuk kesana, jadi aku tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk ke benua lain. Dengan tujuan utama untuk mampir di tempat keluarga dan jalan-jalan tipis, khususnya di pulau utara New Zealand. Masih ada banyak yang belum dijelajahi.

Saat ini memang masih sulit untuk meluangkan waktu untuk jalan-jalan lagi, but one can always dream, right?

Kalo kamu? Destinasi apa yang ingin dijelajahi berikutnya?


*.*.*

Jika kamu mau tahu lebih lanjut tentang 30 Day Writing Challenge yang aku jalani saat ini, kamu bisa klik link ini ya.





Comments

Popular posts from this blog

Day 29: Who and What Adds Meaning

Who and what adds meaning to your life. Agustus, 2023 Tentunya sulit untuk menunjuk hanya satu orang saja. Orang-orang disekitarku selalu menambah meaning dalam hidupku. Sebagian besar datang dan pergi, terkadang kembali, kemudian hilang lagi. Apalagi semakin dewasa dan bertambah usia, sepertinya teman-teman semakin punya kesibukan. Termasuk aku sendiri. Jadi ujung-ujungnya hanya menyapa tipis-tipis di media sosial. Tapi nggak apa-apa, meskipun begitu, aku percaya setiap orang memiliki “fungsi”-nya masing-masing dalam hidupku. Mungkin aku nggak sadar makna kehadirannya pada waktu itu dan baru ngeh setelah beberapa tahun berlalu, atau mungkin saat ini sudah nggak ngobrol, tapi masih terkadang kontakan sedikit-sedikit. Ada banyak faktor yang menentukan peran seseorang dalam hidupku. Jadi, jika ditanya ‘siapa’, tentunya tergantung dari musim hidup yang sedang kujalani. Setiap musim, pemerannya berbeda-beda. Aku hampir selalu belajar sesuatu dari setiap orang yang kutemui, dan sedikit demi...

Terus dan terus.

Kemana hidup ini harus kubawa? Kekecewaan datang dan pergi. Begitu pula kecintaan. Yang mana yang harus kupercaya? Ada keputusan, ada ketakutan. Ada komitmen, ada kebingungan. Dimana ada harapan, disitu ada kekecewaan. Dimana ada tekad, disitu ada godaan. Dimana ada kekecewaan, disitu ada harapan. Akankah aku bertahan? Berapa lama harus aku bertahan? Berapa lama harus aku percaya? Tujuh kali tujuh ratus tujuh puluh tujuh? Sampai jelas. Sampai mati dan hidup lagi. Sampai nyata.

Suka Duka Anak Kos

Anak kos. Pasti banyak diatara kamu yang ngekos di kota atau negeri lain. Entah untuk SMA, atau perguruan tinggi. Hari ini, aku mau membahas suka-dukaku jadi mahasiswi di negeri lain, dalam hal tinggal sebagai anak kos. Untuk memulainya, kuceritakan terlebih dahulu gambaran tentang kos-kosan ku. Aku tinggal di sebuah apartemen di daerah Novena. Sekitar 8-10 menit berjalan kaki dari stasiun MRT. Disini, aku menyewa sebuah kamar untuk kutinggali sendiri. Tidak ada tuan rumah, hanya ada teman-teman serumah. Tapi sekitar tiga hari sekali, akan ada pembantu yang membersihkan rumah dan mengurus cucian baju. Nah, teman-teman serumahku ini ada yang berasal dari sesama Indonesia, ada juga yang dari Filipina. Karena akomodasi di Singapura lumayan mahal, apalagi daerah Novena, jadi aku menyewa kamar yang tidak ada WC-nya. Alias berbagi WC dengan teman serumah. Nah, mari kita mulai. Lagi asyik-asyiknya ngerjain tugas, tiba-tiba mesin cucinya berbunyi. Menandakan bahwa cucian telah selesai d...